Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meresmikan Kampung IT di kampus Politeknik Kediri, Jawa Timur, sebagai media pelatihan bagi para programmer agar mampu menghadapi persaingan global dan kecanggihan teknologi.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan program ini awalnya tercetus dari ide bersama dengan berbagai pihak. Pemkot menggandeng berbagai pihak, seperti dari Kampus Poltek Kediri serta Diaspora Network Australia untuk mendidik anak-anak menjadi tenaga yang lebih terampil terutama tentang teknologi informatika.
"Kami bekerja sama mendidik anak-anak di daerah terutama Kediri, sehingga ke depan mereka bisa lebih berkembang. Ini nanti jadi semacam kampung, komunitas, yang bahkan bisa menerima pesanan program," katanya di Kediri, Senin.
Ia mengatakan, informasi teknologi merupakan salah satu yang harus dikuasai saat ini. Perkembangan teknologi juga sangat cepat, sehingga mereka juga harus mampu menyiapkan diri jika tidak ingin ketinggalan.
Terlebih lagi, di Kediri dalam pelayanan juga memanfaatkan dalam jaringan, sehingga juga lebih cepat. Program itu misalnya administrasi kependudukan, perizinan, PBB yang semuanya lewat daring.
"IT berkembang lebih cepat, sehingga semua harus dipelajari dengan baik. Kita juga harus terima perubahan teknologi saat ini, sehingga dengan membekali mereka, diharapkan jauh lebih maju," katanya.
Sementara itu, Direktur Kampus Politeknik Kediri Bambang Soekodiono mengatakan untuk Kkampung IT Kediri ini memang dipusatkan di kampus untuk pendidikannya. Salah satunya, karena dari sisi sarana, prasarana, maupun tenaga mampu.
Ia juga menambahkan, kampung IT nantinya sekaligus sebagai tempat pendidikan. Para programmer bisa masuk dan mengikuti pelatihan yang telah disiapkan, sehingga bisa lebih memahami tentang IT. Lama pendidikan yang disiapkan sekitar dua pekan.
"Kami menyiapkan sarana, prasarana sesuai dengan yang direkomendasikan. Kampung IT Kediri ini membidik para programmer agar kompetensinya lebih meningkat sesuai dengan kebutuhan, terutama industri ataupun bisa mandiri," kata Bambang.
Lebih lanjut, ia mengatakan di kampus poltek ini ada 29 dosen tetap. Mereka nantinya akan diatur jadwalnya lagi untuk memberikan dampingan di program Kampung IT Kediri tersebut. Peluncuran itu juga didukung sepenuhnya oleh CEO Wirasoft Consulting sekaligus Vice President Indonesia Diaspora Network Australia Rudolf Wirawan.
Peluncuran kegiatan tersebut selain dihadiri Wali Kota, juga dari Kadin Kediri, Sanyuri Kota Kediri, serta sejumlah tamu undangan lainnya. Selain peluncuran Kampung IT Kediri, juga terdapat Workhsop "Java Programming Batch" yang diikuti para dosen dari berbagai kampus di Kediri. (*)
Kediri (Antara Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meresmikan Kampung IT di kampus Politeknik Kediri, Jawa Timur, sebagai media pelatihan bagi para programmer agar mampu menghadapi persaingan global dan kecanggihan teknologi.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan program ini awalnya tercetus dari ide bersama dengan berbagai pihak. Pemkot menggandeng berbagai pihak, seperti dari Kampus Poltek Kediri serta Diaspora Network Australia untuk mendidik anak-anak menjadi tenaga yang lebih terampil terutama tentang teknologi informatika.
"Kami bekerja sama mendidik anak-anak di daerah terutama Kediri, sehingga ke depan mereka bisa lebih berkembang. Ini nanti jadi semacam kampung, komunitas, yang bahkan bisa menerima pesanan program," katanya di Kediri, Senin.
Ia mengatakan, informasi teknologi merupakan salah satu yang harus dikuasai saat ini. Perkembangan teknologi juga sangat cepat, sehingga mereka juga harus mampu menyiapkan diri jika tidak ingin ketinggalan.
Terlebih lagi, di Kediri dalam pelayanan juga memanfaatkan dalam jaringan, sehingga juga lebih cepat. Program itu misalnya administrasi kependudukan, perizinan, PBB yang semuanya lewat daring.
"IT berkembang lebih cepat, sehingga semua harus dipelajari dengan baik. Kita juga harus terima perubahan teknologi saat ini, sehingga dengan membekali mereka, diharapkan jauh lebih maju," katanya.
Sementara itu, Direktur Kampus Politeknik Kediri Bambang Soekodiono mengatakan untuk Kkampung IT Kediri ini memang dipusatkan di kampus untuk pendidikannya. Salah satunya, karena dari sisi sarana, prasarana, maupun tenaga mampu.
Ia juga menambahkan, kampung IT nantinya sekaligus sebagai tempat pendidikan. Para programmer bisa masuk dan mengikuti pelatihan yang telah disiapkan, sehingga bisa lebih memahami tentang IT. Lama pendidikan yang disiapkan sekitar dua pekan.
"Kami menyiapkan sarana, prasarana sesuai dengan yang direkomendasikan. Kampung IT Kediri ini membidik para programmer agar kompetensinya lebih meningkat sesuai dengan kebutuhan, terutama industri ataupun bisa mandiri," kata Bambang.
Lebih lanjut, ia mengatakan di kampus poltek ini ada 29 dosen tetap. Mereka nantinya akan diatur jadwalnya lagi untuk memberikan dampingan di program Kampung IT Kediri tersebut. Peluncuran itu juga didukung sepenuhnya oleh CEO Wirasoft Consulting sekaligus Vice President Indonesia Diaspora Network Australia Rudolf Wirawan.
Peluncuran kegiatan tersebut selain dihadiri Wali Kota, juga dari Kadin Kediri, Sanyuri Kota Kediri, serta sejumlah tamu undangan lainnya. Selain peluncuran Kampung IT Kediri, juga terdapat Workhsop "Java Programming Batch" yang diikuti para dosen dari berbagai kampus di Kediri. (*)